Menyemai Benih-Benih Emas Dalam Diri Siswa Melalui Program Homestay

(*Oleh: Lajianto) 

       Setiap manusia memiliki potensi yang dahsyat dalam dirinya, hal ini tentu saja sejalan dengan firman Allah dalam surat At Tiin ayat ke 4 ("Sungguh Kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk"). Potensi tersebut dapat optimal apabila dilakukan proses tempaan yang sistematis dan terus menerus sebagaimana seorang empu yang menempa besi hingga menjadi sebuah senjata semisal keris.

        Perkembangan zaman yang begitu cepat seiring dengan melesatnya teknologi dan informasi menjadikan generasi yang ada saat ini berbeda jauh dengan generasi 10 sampai 20 tahun yang lalu. Oleh karenanya pola pendidikan yang diterapkan juga seharusnya menyesuaikan dengan kondisi era saat ini. Meskipun demikian, target yang akan dicapai tetap selevel bahkan lebih tinggi dari generasi sebelumnya.

    Lembaga pendidikan sebagai wadah perkaderan lahirnya generasi tangguh menuju Indonesia emas terus melakukan inovasi dalam mengawal proses ini. Unsur-unsur utama dalam pendidikan harus berjalan beriringan dalam suksesi program investasi jangka panjang yaitu lahirnya kader-kader dengan militansi yang melampaui ekspektasi.

    Berdasarkan latar belakang di atas SD Integral Hidayatullah Tuban terus melakukan ikhtiar dalam menyiapkan generasi dengan kriteria di atas. Adanya program homestay tahun 2024 tidak sekedar agenda hura-hura menghabiskan waktu libur. Akan tetapi, lebih besar output yang akan dicapai yaitu, meresapi ayat-ayat Allah yang tersebar luas di alam ini dengan praktik langsung berbaur dengan masyarakat khususnya warga Dusun Kebon Desa Karangrejo Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban. 

     Agenda yang dilakukan mulai tanggal 23 - 25 Desember 2024 mendapat apresiasi luar biasa dari Bapak Padang (Kepala Desa Karangrejo), beliau berpesan kepada siswa kelas 6 "Silakan kalian semangat dalam belajar dan raihlah cita-cita yang didambakan, tapi jangan lupa attitude tetap harus nomor 1". Selain itu rasa haru juga diucapkan oleh tuan rumah lokasi siswa dan guru menginap yaitu bapak Kasul dan ibu Wartini, beliau berujar "kami sangat senang dengan kegiatan ini kalau bisa setiap tahun disini saja insya Allah rumah ini selalu terbuka".

        Adapun sedikit yang menjadikan homestay tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya adalah program aktif bermasyarakat (Tarbiyah Ijtimaiyah) benar-benar dipraktikan oleh siswa, dengan implementasi kegiatannya siswa putra membantu mencabut tanaman padi (Ndaut; bahasa Jawa) dan siswa putri menanam padi (tandur; bahasa Jawa). Kegiatan sederhana yang membuat para siswa lebih mensyukuri nikmat Allah yang sudah diterima selama ini, "kami sangat senang dengan kegiatan homestay ini dan kami akan lebih mensyukuri nikmat Allah berupa makanan terutama nasi karena proses mulai bibit sampai jadi beras sangat lama" ujar Nayla memberikan kesan dan pengalamannya saat acara penutupan.

        Tidak ada sesuatu di dunia yang sempurna sehingga evaluasi dan inovasi tetap harus dilakukan, semoga semua pejuang pendidikan SD Integral Hidayatullah Tuban diberikan keistiqomahan dalam menyemai potensi emas  generasi penerus bangsa. Aamiin.